Seperti Apasih Caleg yang Layak Dipilih?

27 Mar 2019 11:57 2605 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Sebenarnya caleg seperti apasih yang diharapkan masyarakat? Apa dia yang paling banyak kasih uang?

Pemilu serentak 2019 semakin dekat. Tampaknya pemberitaan masih terlalu fokus sama pilpres. Barangkali, selain masyarakat saat ini yang gak banyak tahu kalau Pemilu dilaksanakan 17 April 2019, juga masyarakat tahunya pemilu nanti cuma pilih presiden dan wakilnya aja.

Padahal di 17 April nanti kita yang sudah miliki hak pilih juga ikut memilih Caleg DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan DPD. Perlu kamu tahu, Pemilu 2019 nanti merupakan pemilu serentak pertama di Indonesia.

Untuk memilih calon legislatif juga gak kalah penting loh dibanding sekedar memilih capres-cawapres. Karena nantinya para anggota legislatif juga memiliki andil menentukkan arah negara ini kedepannya bersama eksekutif.

Nah, buat para caleg diharuskan juga benar-benar mengemban amanah sebagai anggota dewan yang terhormat. Masyarakat juga berharap wakil rakyatnya tidak tidur waktu sidang tentang rakyat.

Caleg itu sebenarnya gak perlu neko-neko atau yang kayak gimana-mana juga agar dipilih oleh rakyat. Beda sama dengan presiden yang harus fokus meraup suara elektoral nasional. Caleg lebih terfokus di dapilnya.

Bagi saya, memilih caleg maupun presiden bukan berarti kita berharap muluk-muluk kepada mereka. Namun tetap ada kriteria buat para "penyambung lidah rakyat" yang pantas dipilih.

Khususnya pada celeg. Sebenarnya caleg seperti apasih yang diharapkan masyarakat? Apa dia yang paling banyak kasih uang?

Sayangnya politik uang itu gak baik. Jadi bila ada caleg yang kasih banyak uang demi orang memilihnya, berarti ada potensi buat caleg tersebut buat korupsi dan gak amanah juga besar.

Tapi saya juga realistis kok. Melihat jumlah caleg yang capai ratusan bahkan ribuan. Rasanya sulit ya berharap semuanya berada dijalan yang lurus.

Bagi saya caleg yang layak dipilih itu sederhana aja kok. Bahkan gak perlu kasih uang banyak-banyak.

Mengenal pemilihnya

Rasanya gak adil ya. Setiap 5 tahun sekali, ada sekelompok orang yang tiba-tiba datang mengenalkan diri dan minta dipilih. Uda gitu mengenalkan dirinya lebih banyak lewat gambar saja.

Bila cara kampanyenya masih seperti itu, rasanya uda kuno ya. Buat caleg yang ingin terpilih harusnya mereka "terkenal".

Maksud terkenal bukan berarti terkenal seperti artis. Terkenal artinya dikenal dan mengenal masyarakat. Sering menyapa masyarakat, saat atau tidak kampanye.

Sederhananya, masyarakat tidak akan pilih orang saat pemilu bila tidak mengenalnya dan gak kasih uang. Mirisnya seperti itu.

Maka itu caleg seharusnya sering bergaulnya dengan masyarakat. Saat belum terpilih maupun sudah terpilih. Misalnya bersedia datang dihajatan warga dan melayat kerumah warga yang berduka.

Kesannya seperti pencitraan, namun cara seperti itulah cara agar dikenal masyarakat. Karena gak semua masyarakat melihat pemimpinnya dari hasil kerjanya. Tapi lebih kepada kedekatan emosional.

Karena dalam benak masyarakat, bila sudah merasa dekat dengan pemimpin atau wakil rakyatnya. Diharapkan lebih mudah menyampaikan keluh kesahnya. Apalagi sering bertatap muka.

Bukan kasih uang, tapi kasih bantuan

Caleg yang kasih uang agar orang memilih dirinya memang mengoda. Siapa sih yang gak mau dikasih Rp. 100.000 ribu hanya untuk menyoblos doang? Jawabannya saya.

Bukannya munafik. Tapi saya lebih senang, caleg itu yang kasih "uang" ke masyarakat setelah dirinya dilantik sebagai anggota dewan yang terhormat.

Itupun bukan uangnya pribadi. Melainkan wakil rakyat yang aktif mensosialisasikan program pro rakyat langsung kepada masyarakat.

Soal sosialisasi program sering dianggap sepele. Namun terkadang masyarakat banyak gak tahu program pemerintah apa saja.

Apa salahnya ya wakil rakyat itu turun langsung ke masyarakat atau mengutus stafnya. Menyampaikan ada program bantuan ini, pelatihan ini dan event ini, masyarakat boleh ikut.

Soal teknis detail sosialisasi program saya gak paham atau keseluruhan tugas wakil rakyat. Tapi ini dari yang saya lihat saja. Ada caleg yang uda terpilih. Misalnya ada program atau bantuan pemerintah. Wakil rakyat itu kasih kabar tim suksesnya sewaktu kampanye. Kemudian masyarakat baru diarahkan memenuhi persyaratan program atau bantuan ke instansi terkait.

Bagi saya seperti itulah caleg seharusnya. Tidak lupa setelah di terpilih. Ya barangkali ada caleg yang baca.

Tags

About The Author

Rianda Prayoga 47
Ordinary

Rianda Prayoga

Gak banyak bicara, sedikit cuek tapi lumayan ramah
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel