Berkat Kapilaritas, Sakit Telinganya Sembuh

13 Jun 2017 11:26 2916 Hits 0 Comments
Resep mudah mengatasi sakit telinga

Masih ingat tidak dengan prinsip kapilaritas? Itu tuh suatu peristiwa perembesan air melalui celah-celah sempit. Misalnya, naiknya minyak tanah pada sumbu kompor. Prinsip ini ternyata berlaku juga di dunia medis.

 

Kadang, penyakit itu tidak membutuhkan penanganan yang rumit. Asal tahu caranya. Hal itu telah dibuktikan oleh tetanggaku. Sebenarnya bukan penyakit sih, hanya suatu gangguan akibat kecerobohan dan informasi yang salah. Tahu kan masih banyak mitos sesat yang beredar di masyarakat, termasuk seputar kesehatan ini. Nah, ceritanya dia itu menjadi salah satu korbannya. Menyesal? Tentu saja. Tapi beruntung tidak sampai berakibat fatal. Dia bertemu dengan orang yang tepat sehingga akhirnya kasusnya bisa tertangani dengan baik. Begitu kesalnya sampai-sampai dia bertekad, setelah sembuh dia akan menyebarkan resep ini kepada semua orang yang berkasus serupa.

 

Musibah ini berawal dari aktivitas cuci rambut alias keramas. Entah bagaimana ceritanya, telinganya kemasukan air. Mitos yang beredar, jika telinga kemasukan air kita harus menambahkan air lagi ke telinga. Sudah kemasukan air malah dimasuki lagi. Alhasil, tindakan sembrono itu menyebabkan telinganya bermasalah. Indera pendengar itu menjadi tidak bisa berfungsi dengan baik. Bunyi “Dung ... dung ... dung ....”, katanya. Sempat berpikir akan tuli, meski pada akhirnya dia tetap berusaha mencari solusinya.

 

Sementara berikhtiar, orang-orang malah mengeluarkan komentar yang menyakitkan hati. “Wis diterimo ae. Wong wis tuwek. Wis wayahe budeg.” (Sudah diterima saja. Memang sudah tua. Sudah lumrah kalau tidak bisa mendengar). Dibilang seperti itu, nggak terimalah tetanggaku. “Wong aku iki lho wingi sik iso ngrungokno,” elaknya. (Aku ini lho kemarin masih bisa mendengar).

 

Yah, siapa juga yang mau kehilangan fungsi pendengaran. Untungnya dia tidak putus asa. Dengan ditemani oleh sang suami, dia mencari dokter telinga. Jujugannya adalah dokter yang praktek umum di klinik pribadinya. Sepertinya memang ada kecenderungan lebih suka ke dokter pribadi daripada ke rumah sakit.

 

Saya lupa nama dokternya siapa. Setelah dicek dan difoto, dokter pun memberi nasehat. “Ibu kalau telinganya kemasukan air, jangan tambah dimasuki lagi ya. Pakai saja kapas. Kapas dilinting terus dimasukkan ke telinga (sambil sisi satunya dipegang ya, jangan dimasukkan semua). Nanti air yang masuk akan terserap ke kapasnya.”

 

Ternyata manjur. Bukan main bahagianya ibu itu. Tanpa membutuhkan waktu lama dia sudah terbebas dari gangguan telinganya dan bisa mendengar kembali dengan normal. Kemudian dia membandingkan dokter itu dengan dokter yang lain. Sudah prosesnya lama, biayanya pun mahal. Dia bersyukur bertemu dengan dokter yang tepat. “Bukan main ya harga kesehatan. Kalau sudah sakit, entah berapa yang harus dikeluarkan,” pungkasnya.

 

Sumber gambar: sakittelinga.com

 

About The Author

Dini Nuris Nuraini 39
Ordinary

Dini Nuris Nuraini

penulis, blogger

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel