10 Kuliner Maknyus Khas Rembang

29 Jun 2016 11:12 47161 Hits 1 Comments
Lontong Tuyuhan

Rembang sebagai kota yang berada di pesisir pantai utara ternyata menyimpan kuliner khas yang patut dicoba ketika anda sedang atau lewat di Kabupaten Rembang. Sebagai putra daerah, saya akan mencoba merefrensikan kuliner khas Kota Rembang yang bisa dijadikan oleh-oleh keluarga di rumah. Dan sangat cocok buat refrensi saat liburan atau lebaran nanti. Cek yukkks

1. Lontong Tuyuhan

Lontong tuyuhan, lontong ini sangat beda dengan kuliner lontong pada umumnya, terutama pada bentuk lontongnya yang dibungkus berbentuk segitiga. Model pembungkusan lontong ini tidak asal-asalan, namun menurut sejarah, model pembungkusan model segitiga ini mempunyai makna yang tersirat, yaitu cinta kepada Tuhan, cinta kepada alam, dan cinta ke sesama makhluk hidup. Tidak hanya itu, cerita-cerita sejarah tentang lontong tuyuhan masih banyak lagi, nanti akan saya tulisan khusus tentang lontong tuyuhan ini. Kembali ke masalah kulinernya, lontong tuyuhan ini tersaji dengan kuah yang sangat pas, tidak kental dan tidak terlalu encer, ras bumbu yang dipadukan dengan daging ayam kampung sangat-sangat menggugah selera makan, jika anda sedang menikmati lontong tuyuhan, rasanya kurang pas kalau gak nambah, pokok nya dijamin anda akan puas dengan kelezatan lontong tuyuhan, apalagi lokasi kuliner ini berada di wilayah persawahan dan pemandangan gunung bugel (Lasem), rugi banget kalau anda sedang mampir di Kabupaten Rembang tidak mencoba kuliner yang satu ini. Nama tuyuhan sendiri diambil dari nama desa Tuyuhan itu sendiri.

 

2. Sate Serepeh

 

Sate serepeh berbeda dengan sate kambing dan ayam pada umumnya,  sate ini disajikan dengan menggunakan sambal/kuah yang bersantan, jadi rasanya itu lebih gurih-gurih santan kelapa, sangat cocok untuk pecinta makana yang berkuah,. Sate serepeh ini juga banyak tersedia di rumah/warung makan di Rembang.

 

3. Kelo Mrico

Kelo Mrico, Kelo sendiri adalah bahasa daerah di kabupaten rembang yang berarti sayur berkuah dan mrico adalah merica, jadi Kelo Mrico adalah Sayur Mrica. Kelo Mrico ini memang khas dengan rasa merica yang menjadi bumbu utama dari sayur ini, untuk ikannya yang digunakan biasanya adalah ikan laut, terkadang juga ikan bandeng, tergantung selera saja. Rasa pedas khas merica ini lah yang  menjadikan kuah sayur ini menjadi lebih seger dan pedas, dijamin deh, kalau habis makan Kelo Mrico ini  keringat pada bercucuran.  Sangat pas buat pecinta kuliner pedas.

 

4. Lontong Sambel

Lontong Sambel ini sangat “nancap” di lidah rasanya, sambal kacangnya yang menyatu dengan lontong akan terasa lebih sedap,. Biasanya pasangan idealnya adalah tahu goreng yang ikut dipenyetkan ke sambal, jadi paduan tahu dan sambal kacangnya sangat menyatu, untuk menikmati lontong sambel ini mungkin harus sedikit sabar, karena sambal kacangnya baru diuleg manual ketika ada pembeli yang memesan, dan tahu yang dipenyetkan juga benar-benar masih panas alias baru diambil dari penggorengan. Anda juga bisa menambahkan gorengan berupa medoan, tempe atau piya-piya,. Akan lebih nikmat lagi kalau bungkusnya adalah daun jati.  Ehmmm rasanya bikin lidah bergoyang terus..

 

5. Soto Rembang

Soto Rembang ini hampir mirip dengan soto pada umumnya, namun membedakan adalah kuahnya yang bersantan, jadi rasa kuahnya lebih gurih dengan rasa santan yang dicampur dengan ramuan bumbu khusus menambah rasa kuah menjadi lezat, biasanya yang digunakan adalah daging ayam dan sapi, ditaburi kecambah dan bawang goreng semakin menambah cita rasa makanan.

 

6. Urap Latoh

Urap adalah istilah sambal yang dijadikan satu dengan parutan kelapa muda, sedangkan latoh adalah tanaman sejenis rumput laut yang berwarna hijau dan berbentuk bulat-bulatan kecil (sebesar jarum pentul) disetiap ujungnya, seperti buah anggur, namun rasanya asin kalau dimakan. Urap latoh ini sangat pas dimakan pada siang hari dengan nasi liwet dan tempe goreng. Tanaman latoh ini sendiri tidak banyak hidup disembarangn air laut,  namun di laut pesisir Kota Rembang tanaman ini sangat subur, sehingga menjadi hasil laut tersendiri untuk nelayan Rembang.

 

7. Legen dan Siwalan

Legen adalah air dari manggar (bunga) siwalan, air legen ini seperti air nira yang digunakan bahan untuk gula jawa, namun di Kabupaten Rembang, air legen ini lebih dimanfaatkan sebagai minuman, karena memang rasanya yang memang khas. Apalagi minuman ini dinikmati disiang hari dan dicampur dengan es.

Siwalan adalah buah dari pohon siwalan, pohonnya mirip pohon kelapa, namun buahnya lebih kecil-kecil, siwalan ini rasanya seperti agar-agar ataupun nata, sangat cocok juga dinikmati saat siang hari,. Siwalan dan legen  ini sangat mudah ditemui di daerah Kecamatan Sulang, karena daerah tersebut tanahnya memang cocok buat pohon siwalan, jika anda sedang melewati jalan Rembang-Blora, di Kecamatan Sulang sudah banyak terjejer di pinggir jalan para penjual legen dan siwalan.

 

8. Sirup Kawis

Sirup Kawis merupakan olahan dari buah Kawis. Buah kawis sendiri memang buah yang banyak mengandung biji, seperti layaknya jambu biji, nah untuk lebih memudahkan menikmati aroma kawis maka dibuatlah sirup kawis ini,. Sebelum adanya sirup kawis,buah kawis dibuat wedang atau es dengan cara mencampurkan buah kawis ke dalam air dan ditambah gula, namun dengan adanya sirup kawis, cara seperti ini sudah jarang dilakukan oleh masyarakat.  Buah kawis memang mempunyai aroma yang menyengat dan seger, jadi ketika dibuat sirup aroma kawispun sangat menusuk hidung dan melumerkan tenggorokan  yang kering. Selamat menikmati sirup khas Kota Rembang ini.

 

9. Dumbeg Rembang

Dumbeg merupakan makanan tradisional yang terbuat dari adonan tepung ketan dan masukkan ke dalam tempat  kerucut yang terbuat dari daun lontar atau daun kelapat. Makanan ini biasa dijual dipasar-pasar tradisional dan biasa disajikan ketika ada acara sedekah desa atau sedekah laut. Di kota lain, makanan ini biasa disebut celorot. Teksturnya yang kenyal, makanan ini sangat cocok untuk semua kalangan umur.

 

10. Kopi Lelet

Kopi lelet ini sering dinikmati oleh kaula muda, terutama bagi yang pecinta kopi dan perokok berat. Kopi lelet sebenarnya hanya secangkir kopi namun dengan racikan kopi yang lembut dan khas. Nah bagi perokok berat, sisa ampas kopi ini dimodifikasi dan diolah untuk membatik di rokok, katanya, aroma dan rasa rokok setelah di lelet (batik) dengan kopi menjadi lebih nikmat, selain itu, anda bisa menuangkan segala ide anda ke dalam rokok atau bungkus rokok tersebut, yang suka coret-coret sangat pas. Kopi lelet di daerah Rembang sudah sangat menjamur dan mudah ditemukan, para sopir-sopir yang sering melintas di Rembang pasti sudah hafal dengan kopi lelet ini. Warung yang menyediakan kopi lelet ini biasanya sering digunakan untuk tongkrongan menghabiskan waktu.

 

Itulah kuliner khas Rembang yang sudah saya refrensikan, hampir semua kuliner tersebut mudah ditemui di wilayah Rembang, karena memang sudah familier. Tunggu apalagi, ayo rasakan kuliner khas Nusantara kita. Selamat berkuliner... teman-teman Plimbi..

Tags

About The Author

Abdus Salam 36
Ordinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel