1

START HUGGING AND STOP FIGHTING

5 Feb 2019 20:31 2485 Hits 0 Comments
mari kita menjadi pelopor damai

Pada saat ini masih adanya bermuculan berita yang memuat kasus tawuran antar pelajar ataupun tawuran antar geng dapat ditemukan di koran online dan offline

Usia anak yang ikut tawuran di usia remaja,dalam tahapan ini anak mulai mencoba tantangan dan hal-hal baru untuk mengetahui jati diri atau identitas diri. Pada saat ini, perlulah pengawasan dan arahan yang baik untuk mengembangkan potensi diri. Karena anak- anak remaja adalah menentukan masa depan bangsa.

Dalam kasus masalah remaja ada faktor yang mempengaruhi terjadinya tawuran yaitu, faktor internal adalah dimana anak sulit beradaptasi hal ini di pengaruhi oleh beberapa permasalahan dari dalam diri anak, hal yang pertama anak mengalami trauma masa lalu.

Trauma karena mengalami kekerasan secara fisik yang di alami saat kecil ini dapat menyebabkan anak kebal dengan rasa sakit dan membuat anak terbiasa dengan kekerasan sehingga melukai orang lainpun itu hal yang wajar.

Lalu terdapat faktor eksternal yang menyebabkan tawuran yaitu lingkungan. Lingkungan rumah dan sekolah sangat mempengaruhi seseorang berprilaku. Jika lingkungan di sekitar rumah kumuh, anak-anak sering nongkrong yang tidak ada untungnya hingga tengah malam dapat menimbulkan anak berprilaku buruk.

Terdapat banyak program pemerintah pusat mendukung kegiatan stop tawuran pemerintah daerah setempat juga harus mendukung program kerja stop tawuran, tidak hanya itu peran warga sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.  Warga diajak menjadi pelopor damai karena segala sesuatu dimulai dari diri sendiri seperti :

  • Cintai diri sendiri, ketika kita mencintai diri kita sendiri maka kita akan menerima semua kekurangan di dalam diri, dan mau memaafkan atau menerima kesalahaan masa lalu, jangan menyalakan diri sendiri atau menyesal atas kesalahan masa lalu tetapi kesalahan dan ke gagalan bisa kita gunakan untuk pelajaran masa ini ataupun masa depan.
  • Setiap individu harus bisa belajar mengontrol emosinya, Jika individu sudah merasa lebih tenang maka ia dapat berpikir lebih rasional, dapat memikirkan untung dan rugi atau akibat dan tanggung jawab yang harus ia terima ketika ia melakukan sesuatu dengan marah.
  • Self labeling diri kita semua bahwa diri kita ini penting dan sangat  berguna, Jika kita sudah melabelkan diri kita seperti itu di dalam pikiran maka kita akan otomatis berpikir akan sia-sia jika melakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri terutama menyakiti diri sendiri karena masih banyak orang yang membutuhkan diri kita dan diri kita dapat membantu orang lain yang membutuhkan.
  • Jangan biarkan kritik orang lain menjatuhkanmu, Jika komentar orang lain dapat mengurangi rasa kepercayaan dirimu akan mengakibatkan kurangnya percaya diri beradaptasi di lingkungan luar dan mudah terpengaruh,untuk mencegah itu terjadi kamu harus memiliki kekuatan hati yang kuat alias sabar gunakan kritik itu menjadi pondasi kamu untuk selalu berkembang dan inget harus tetap percaya diri!
  • Belajar untuk lebih peduli lagi kepada orang lain, jika kita sudah peduli dengan diri sendiri itu hal yang bagus, karena tidak membiarkan diri sendiri terluka tetapi kita harus peduli ke teman ataupun orang lain dengan cara menjaga cara bicara kita supaya tidak menyingung perasaan orang lain, mau mengerti kondisi orang lain secara bijak dengan cara memberi respon yang baik, mau menjadi teman curhat dan memberi nasehat yang baik tanpa menghakimi ataupun cukup jadi pendengar yang setia.

Dari beberapa cara diatas diharapkan masyarakat untuk bisa mencintai dirinya sendiri lebih dalam lagi dan bisa lebih peduli kepada teman ataupun orang lain. Maka diharapkan masyarakat tidak melakukan penganiayaan ataupun aksi tawuran lagi dan dapat berpikir lebih dewasa dan bijak dalam melakukan aktivitas dan mau bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan.

Tags

About The Author

Cyndi Roeth Loega 12
Novice

Cyndi Roeth Loega

Hello!
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel

From Cyndi Roeth Loega