Pabungdim 0815 : Jadikan Kebhinnekaan Sebagai Alat Pemersatu

5 Nov 2018 20:55 1163 Hits 0 Comments
Mojokerto, - Perwira Penghubung Kodim 0815 Mojokerto Mayor Arm Imam Duhri, menjadi salah satu pemateri pada kegiatan Pertemuan Kerja/Dialog Tokoh Agama & Umaro Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mojokerto Tahun 2018, di Aula Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Majapahit, Jalan Raya Jabon KM 2, Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,

Mojokerto, - Perwira Penghubung Kodim 0815 Mojokerto Mayor Arm Imam Duhri, menjadi salah satu pemateri pada kegiatan Pertemuan Kerja/Dialog Tokoh Agama & Umaro Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mojokerto Tahun 2018, di Aula Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Majapahit, Jalan Raya Jabon KM 2, Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (05/11/2018).

Kegiatan bertemakan “Upaya Menyamakan Persepsi Harmonisasi Sosial Dalam Keberagaman Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, dengan penanggung jawab Ketua MUI Kabupaten Mojokerto KH. Mashul Ismail dan Sekretaris Umum MUI Kab. Mojokerto Drs. KH. Cholil Arphaphy, MM, serta diikuti sekitar 175 orang, dihadiri antara lain, Perwakilan Pengurus MUI Kecamatan, FKUB, Pengurus PCNU dan MWCNU, Pengurus PD Muhammadiyah, Pimpinan Ponpes, Tokoh Agama, OPD, Forpimka Mojoanyar, Budayawan dan undangan. 

Dalam materi bertajuk Menumbuhkan Integritas Bangsa Dalam Multikultural “Kebhinnekaan Nasional”, Pabungdim 0815 Mojokerto Mayor Arm Imam Duhri, memaparkan Ke-Bhinneka-an Nasional yang terdiri dari profesi, suku bangsa, ras, agama, budaya, dan lain-lain, di samping sebagai sumber kekayaan nasional juga merupakan potensi ancaman.

Dijelaskan Pabung, persatuan dan kesatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang.  Selain itu, guna mewujudkan pergaulan antar sesama yang lebih akrab, agar perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah sehingga proses pembangunan di daerah berjalan lancar dan berkesinambungan.

Namun, lanjut Pabung, seiring berjalannya waktu terlebih di tengah modernisasi zaman dan era globalisasi seperti saat ini, nilai-nilai kebhinnekaan mulai luntur bahkan terancam dikarenakan lemahnya penegakkan hukum, banyaknya kasus bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan), minimnya pendidikan kewarganegaraan serta munculnya gejala-gejala intoleransi yang mengoyak keberagaman seperti geng pelajar, tawuran antar sekolah, tawuran antar kampung, dan lain-lain.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut namun harus dicarikan solusi untuk mengatasinya, diantaranya melalui literasi media tentang bagaimana menggunakan media sosial secara benar dan mampu memfilter berita hoax, pentingnya mengembalikan pendidikan moral baik secara formal maupun informal, mendorong mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) yang harus ikut memikirkan dan mencari solusi guna mengatasi situasi kondisi nasional saat ini. Selain itu, tidak kalah pentingnya, kita jalin kerukunan agar tercipta persatuan dan kesatuan dalam memantapkan perdamaian abadi guna mewujudkan keadilan sosial,” tandasnya.

Pabung juga mengingatkan tentang pentingnya pemahaman dan implementasi Empat Pilar Kebangsaan atau Empat Konsensus Berbangsa dan Bernegara, yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagi bentuk negara sekaligus rumah bersama bagi penduduk indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.  

Sementara Ketua MUI Kabupaten Mojokerto, KH. Mashul Ismail, dalam pengantarnya, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat yang telah bersinergi dengan MUI,  FKUB,  FPK dan Bakesbang Kabupaten Mojokerto sehingga dapat mendukung terlaksananya kegiatan Dialog Ulama, Tokoh Agama dan Umaro Se-Kabupaten Mojokerto dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI melalui profesi masing-masing demi menunjang stabilitas Nasional NKRI.

Selain Pabung, pemateri lain yang dihadirkan dalam kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Mojokerto H. Pungkasiadi, SH, yakni dari MUI Propinsi Jatim, Ainul Yaqin,  dan Polres Mojokerto Kasat Binmas AKP Drs. Bambang Sujatmiko.

Tags News

About The Author

anan alkarawangi 56
Expert

anan alkarawangi

Duta Pasundan Di Bumi Majapahit

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel