Sebuah novel tentang kehidupan lewat Ganjar Pranowo Instagram diluncurkan di rumah penulisnya di Boyolali. Novel setebal 344 halaman itu menceritakan kehidupan masa kecil Ganjar. Dalam novel ditulis nama kecil Ganjar dan makna di balik pemberian nama itu.
Novel tersebut diluncurkan di Dukuh Sawit, Desa Kunti, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali Senin (29/1/2018) sore. Acara digelar di depan rumah penulisnya, Gatotkoco Suroso. Buku itu diberi judul 'Anak Negeri; Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo'.
Di sampul depan bagian atas tertulis Sebuah Novel Inspiratif. Diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
"Mudah-mudahan buku yang saya tulis ini, yang mengisahkan masa kecil Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), bisa menginspirasi generasi muda. Bahwasanya, walaupun dilahirkan dari keluarga yang sederhana, yang pas-pasan, dengan kemauan, dengan kerja keras, terbukti beliau bisa menjadi sosok yang seperti ini," kata Gatotkoco Suroso dalam sambutannya.
Menurut dia, kisah masa kecil Ganjar merupakan inspiratif bagi generasi muda. Apalagi saat ini teknologi sudah lebih modern. "Ini inspirasi untuk anak-anak, untuk orang tua, untuk semua," ujar Gatotkoco yang juha penulis novel 'Jokowi Si Tukang Kayu' tersebut.
Diceritakan dalam buku itu, Ganjar Pranowo ditulia dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, dari ayah bernama Pamudji dan ibu, Sri Suparni. Ganjar Sungkowo, demikian nama awalnya, merupakan anak kelima dari enam bersaudara.
"Ganjar berarti hadiah dari Sang Pencipta, sedangkan nama belakang ini berhubungan dengan keadaan ketika Ibu mengandungku. Saat itu keluarga kami sedang banyak dirundung kesusahan. Sungkowo sendiri memiliki arti kesedihan," cerita diawal novel itu.
Namun, ketika memasuki masa sekolah, nama Sungkowo diganti dengan Pranowo. "Ibu dan Bapak takut kalau hidupku kelak selalu berkubang kesialan dan kesusahan bila memakai nama Sungkowo."
Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat Gubernur Jateng, hadir dalam syukuran peluncuran buku novel tersebut. Ganjar datang didampingi istrinya, Atikoh. Ganjar mengatakan, buku ini merupakan buku ketiga yang menceritakan tentang dirinya.
"Mas Gatot (Gatotkoco) pergi kemana-mana untuk melakukan riset dan bertanya, teman saya kecil, keluarga, tetangga. Sehingga setidaknya mendekati apa yang terjadi saat itu," kata Ganjar Pranowo.
Ganjar juga mengatakan ayahnya hanyalah seorang polisi dengan pangkat terakhir Letnan Satu. Bahkan, hingga Ganjar besar ibunya masih terbelit hutang dan baru lunas setelah anak-anak besar. Itupun dibantu anak-anaknya yang melunasi secara bergantian.Â
