1

Puncak Nonton Bareng Bersama Majelis Rosho

1 Oct 2017 09:11 1068 Hits 0 Comments
kediri

Malam minggu kali ini agak berbeda dibanding malam minggu sebelumnya, warga yang terbiasa mengisi waktu di tempat-tempat hiburan, kemarin malam mengalihkan kebiasaan mingguannya berbondong-bondong menuju lapangan Desa Maesan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.  Diperkirakan sekitar 6.000 warga memadati dan menyaksikan tayangan nonton bareng di lapangan yang berlokasi tepat ditengah areal persawahan ini. Nonton bareng film G30S PKI ini diselenggarakan Majelis Rosho bersama Pemerintah Desa Maesan, sabtu (30/09/2017)

 

“Nonton bareng ini kami sajikan untuk mengingatkan, sekali lagi hanya mengingatkan, kalau ideologi komunis itu pernah hidup di masa lalu dan ideologi komunis ini sangat tidak cocok dengan bangsa kita. Bangsa kita sudah punya ideologi paten, yaitu Pancasila. Jadi komunisme tidak boleh lagi ada di negara ini, apapun bentuknya. Apalagi dimasa lalu, mbah-mbah kita atau bapak-bapak kita ,khususnya di Kediri sudah pernah merasakan bagaimana kelakuan dari BTI, Gerwani dan PR,” kata Supeno, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Maesan.

 

Lebih lanjut Supeno mengatakan ,”Tindakan PKI di Kediri tidak hanya di Kanigoro saja, Plosoklaten, Wates, Ngancar, Puncu,Kepung dan Pare juga ada, cuma tidak seterkenal yang ada di Kanigoro. Jadi kita mengingatkan kalau dulunya komunis itu seperti itu tindakannya. Kalau ada yang mengatakan komunis itu tidak seperti itu, itukan kata dia. Mbah-mbah kita, bapak-bapak kita pasti masih ingat apa yang sudah mereka lakukan, mereka bertindak semena-mena, tanya pada mereka.”

 

Diakhir sambutannya, Supeno menuturkan ,”Tidak boleh ada balas dendam, yang melakukan dulu-dulunya itu mbahnya atau bapaknya, anak-anaknya tidak mengerti sama sekali. Kita ini mengingatkan anak-anaknya agar tidak mengikuti jejak mbah-mbahnya atau bapak-bapaknya ,hanya itu saja. Kita tidak mengungkitkan masa lalu, cuma mengingatkan dan menghimbau generasi berikutnya untuk sadar bahwa komunis itu selalu bikin ulah.”

 

Sementara itu Habib Hussein selaku Ketua Majelis Rosho menghimbau kepada seluruh warga Kediri untuk tidak kompromi dengan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Peristiwa pemberontakan 1948 di Madiun, tidak lepas dari peran PKI dibawah pimpinan Muso yang ingin mendirikan negara sendiri dan negara itu berbentuk negara komunis. Menurutnya, Pancasila itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah bangsa ini.

 

Tags

About The Author

Dodik suwarno 55
Expert
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel