1

Rakor Pemenuhan Target Bersama Pelaku Usaha

26 Sep 2017 17:11 945 Hits 0 Comments
KEDIRI

Realisasi target yang harus dipenuhi dari serapan gabah maupun beras, secara spartan dilakukan Kodim 0809/Kediri dengan menggandeng pelaku usaha sektor terkait. Sinkronisasi target juga dilakukan, dalam hal ini pihak Bulog maupun dari instansi terkait, seperti Dinas Pertanian. Rapat koordinasi yang berlangsung di gedung Makodim Kediri ini, juga secara terbuka menjelaskan detail input pasokan gabah dan beras di Bulog sub drive V Kediri dari bulan ke bulan. Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) bersama Kabulog sub drive V Kediri, Ir.Rahmad Sjahroni, Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri, Ir.Widodo Imam Santoso, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Ir.Semeru Singgih dan Satgas Ketahanan Pangan Kediri, menyampaikan pandangannya sesuai tupoksi maupun latarbelakang masing-masing, selasa (26/09/2017)

 

“Lonjakan panen padi di Kediri berdasarkan angka-angka, sudah kita lewati. Bulan-bulan ini sudah seperti biasa, panen padi tidak akan sebesar bulan-bulan pertengahan tahun. Bulan September hingga Desember ,normatif panen padi tidak akan sebesar bulan-bulan sebelumnya. Itu wajar, karena sejak dulu ya seperti itu,” jelas Ir.Widodo Imam Santoso.

 

Mengenai posisi realisasi target, Ir.Rahmad Sjahroni menambahkan ,”Target kita memang harus diakui belum terpenuhi, bahkan bisa jadi akan meleset bila kondisi pasokan gabah dan beras tetap seperti ini. Target tetap target, kita tetap harus berusaha dengan sisa 4 bulan ini.”

 

Sementara itu Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) menjelaskan ,”Cadangan pangan nasional kita terukur apa yang ada di dalam gudang Bulog. Seumpama cadangan Bulog di Kediri hanya mampu mencukupi kebutuhan 200 ribu ,padahal jumlah penduduknya mencapai 1 juta lebih, lalu harus bagaimana kita mencukupi yang 800 ribu kekurangannya. Disitulah peran besar dari keberadaan beras di gudang Bulog, semakin besar cadangan berasnya, semakin konsisten antara kebutuhan dengan yang dibutuhkan. Kita harus pastikan antara target dengan realisasi harus seimbang.”

 

Lanjutnya ,”Perlu diketahui, kita tahun kemarin sudah swasembada pangan, masak tahun ini kita tidak bisa menembus swasembada pangan. Solusi lain memang ada, yaitu impor beras, tapi kalau sudah kebiasaan bisa jadi malah kita mundur kebelakang. Seumpama tahun ini kita impor 1.000 ton, tahun depan kemungkinan kita akan impor 2.000 ton, karena sudah kebiasaan impor, pastinya nambah lagi dari tahun ke tahun, mundurlah swasembada pangan kita. Kita harus konsekuen menjaga kondisi pangan kita tidak impor beras.”

 

Dalam rakor ini, pelaku usaha gabah dan beras juga diberi kesempatan untuk sharing maupun bertanya jawab. Demikian juga bagi Satgas Ketahanan Pangan Kediri, juga diberi kesempatan menyampaikan pandangannya secara umum, dalam konteks topik terkait.

 

Tags

About The Author

Dodik suwarno 55
Expert
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel