Sampah Berserakan di Jalanan, Salah Siapa?

10 Sep 2017 09:53 2147 Hits 0 Comments
JALANAN masih menjadi salah satu tempat favorite warga untuk membuang sampah. Problem seperti ini umumnya terjadi di kota-kota besar di Indonesia.

JALANAN masih menjadi salah satu tempat favorite warga untuk membuang sampah. Problem seperti ini umumnya terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Berbagai program pemberdayaan masyarakat untuk peduli lingkungan dilakukan di berbagai kota termasuk membuat peraturan daerah larangan membuang sampah di tempat tertentu. Namun, menyadarkan warga tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Semua pihak memang punya peran penting untuk menyelamatkan lingkungan. Sekecil apa pun tindakan menyelamatkan lingkungan, sangat berarti bagi masyarakat sekitar. Banyak cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mendorong masyarakat sekitar agar peduli lingkungan. 

Misalnya saja di lingkungan sekitar rumah tempat tinggal atau komplek hunian tempat kita bermukim, secara rutin bersama-sama melakukan kerja bhakti. Selain membangun silaturahmi antar warga, cara seperti ini juga mampu menyadarkan warga untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. 

Cicih Sunarsih, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Wanita Nasional (DPP Iwanas) mengatakan, kebanyakan orang berpikir, sampah-sampah yang berserakan di jalanan nanti akan disapu oleh petugas kebersihan. Akibatnya, tumpukan sampah menjadi sumber berkembang kuman penyebab penyakit dan berpotensi menyebabkan banjir, terutama pada musim hujan. Belum lagi kebiasaan masyarakat yang seringkali sembarangan membuang sampah di sungai. 

Contoh lainnya, seringkali ditemukan orang membuang sampah dari jendela mobil ataupun anak-anak sekolah yang melempar begitu saja bungkus kemasan jajanan. Kebiasaan buruk yang menghinggapi masyarakat dari usia anak-anak hingga orang dewasa ini tentu amat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. “Bisa jadi, hal ini terjadi karena kurangnya penyebarluasan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara langsung dalam mengelola lingkungan hidup,” ujar Cicih. 

Karena itu, inilah saatnya kita bersama-sama peduli lingkungan. Tidak sekedar berbagi informasi mengenai lingkungan, tapi kita semua harus bersama-sama untuk melakukan suatu tindakan atau aksi nyata memulihkan kondisi lingkungan. 

Harus diakui bahwa saat ini, kondisi kualitas lingkungan hidup semakin menurun. Di sisi lain, pemanasan global justru semakin meningkat yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim hingga memperparah kondisi kualitas lingkungan hidup. Salah satu dampaknya yang terjadi, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, musim penghujan saat ini menjadi tidak menentu.

Di sisi lain, isu lingkungan lainnya yang juga kian memperparah kualitas lingkungan hidup yakni terjadinya peningkatan pencemaran udara, persoalan sampah/limbah domestik, terjadinya kerusakan daerah aliran sungai (DAS) hingga terjadinya penurunan kualitas air sungai.

Salah satu kuncinya adalah menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini. Upaya seperti ini bisa dilakukan melalui sekolah-sekolah dengan memperkenalkan siswa pada pendidikan lingkungan hidup, misalnya cara menanam pohon, merawat tanaman, membuat lubang biopori, membuat kompos dan lainnya.

Sementara untuk lingkungan sains dan teknologi, anak-anak bisa diajarkan untuk hemat air dan energi serta membiasakan diri bersepeda, karena merupakan kendaraan yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Hal ini tentu saja bisa membentuk karakter dan budaya pada siswa agar cinta dan sikap peduli terhadap lingkungan.

Orang tua sudah selayaknya mengenalkan sekaligus memberi teladan kepada anak agar cinta lingkungan. Apabila ini ditanamkan sejak awal kepada anak-anak, ke depannya perilaku baik itu akan terus dibawa dan dipraktikkan, bahkan sampai anak-anak tersebut menjadi orang tua.

Jika budaya peduli lingkungan ini sudah menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari sang anak, manfaatnya tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan sekitar. Di luar, anak pun akan menjadi biasa membawa perilaku tersebut dan dapat membantu lingkungan serta orang-orang di sekitarnya.

Tags

About The Author

putra 37
Ordinary

putra

penyuka kabar, suka berkabar.

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel