1

Stok Kian Menipis, Harga Bambu pun Naik Hingga 250 Persen

6 Sep 2017 18:40 1961 Hits 0 Comments
PARA petani bambu di wilayah Rumpin Kabupaten Bogor Jawa Barat mulai kesulitan menyediakan stok bambu.

PARA petani bambu di wilayah Rumpin Kabupaten Bogor Jawa Barat mulai kesulitan menyediakan stok bambu. Padahal, permintaan makin meningkat. Kondisi ini menyebabkan petani di sana mulai menaikkan harga bambu hingga 250 persen. Jika semula harga bambu hanya Rp20 ribu per batang, sekarang mereka menjual hingga mencapai Rp50 ribu per batang. 

“Stok kami di sini paling tinggal 500 ribu batang (bambu) lagi. Sementara, permintaan makin meningkat,” ujar Asmuni, salah satu petani bambu di wilayah Rumpin. Sejak sebulan sebelum puasa hingga saat ini, pihaknya terus menerima pesanan bambu. Para petani juga kebanjiran order menjelang peringatan HUT RI tempo hari. Mereka memanfaatkan bambu sebagai pengganti pohon pinang yang kian langka untuk lomba panjat pinang. 

Kalau dulu di pekarangan rumah warga masih banyak ditemukan rumpun bambu, kini sudah banyak pekarangan beralih fungsi menjadi perumahan. “Kami kalau ada order terpaksa harus menebang bambu hingga ke lahan kami yang ada di perbukitan. Medannya sangat susah. Itulah yang membuat biaya operasional dan pengangkutan menjadi tinggi hingga akhirnya harga bambu pun ikut naik,” jelas Asmuni. 

Di tingkat petani sendiri, untuk bambu tali, harga jual mereka ke pedagang bambu antara Rp20-22 ribu per batang. Sementara, para pedagang menjualnya kembali ke masyarakat antara Rp35-40 ribu per batang. Sedangkan untuk bambu mayan, harga di tingkat petani Rp25-30 ribu dan pedagang melemparnya ke konsumen hingga Rp50 ribu per batang. 

Kirno, petani bambu lainnya menambahkan, saat ini dalam satu minggu, mereka bisa memberangkatkan 4-5 truk untuk mengirimkan bambu ke pedagang yang berada di sekitar Bogor maupun Jabodetabek. Dalam satu truk, umumnya diisi 400 batang bambu. 

Menurutnya, banyaknya petani bambu beralih profesi serta beralih fungsinya lahan bambu membuat stok tanaman bambu di wilayah Rumpin kian menipis. “Banyak lahan bambu yang beralih fungsi, baik ditanami tanaman lain maupun untuk kepentingan pembangunan perumahan. Sebab, Rumpin menjadi salah satu kawasan yang juga tak luput dirambah perumahan cluster seperti umumnya kawasan Bogor lainya,” jelasnya.

Untuk itu, ia bersama sejumlah petani lainnya mulai melakukan peremajaan tanaman bambu. Harapannya, dalam beberapa tahun ke depan, stoknya banyak lagi. “Satu batang bambu ini, untuk sampai siap panen butuh waktu hingga 2 tahun. Sementara, saat ini permintaan bambu terus meningkat,” tambah Asmuni.

Tags

About The Author

putra 37
Ordinary

putra

penyuka kabar, suka berkabar.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel