Dua Pelajar Hong Kong ini Menciptakan Gagang Pintu Pembasmi Kuman

16 Jun 2015 15:17 2278 Hits 0 Comments

Bakteri bisa berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara sederhana seperti menempel pada tangan manusia. Inilah yang menyebabkan wabah penyakit bakterial bisa mewabah dengan cepat. Masalah penyebaran bakteri melalui tangan ini rupanya menjadi perhatian dua remaja asal Hong Kong. Mereka membuat gagang pintu berteknologi yang mampu membasmi bakteri jika disentuh.

Dalam pelajaran biologi ketika sekolah, diajarkan bahwa makhluk-makhluk mikroskopis seperti bakteri dan kuman ada di mana saja. Di tanah, air, udara, kotoran, pakaian, kendaraan, makanan, minuman, dan sebagainya, kuman dan bakteri bisa hinggap. Bakteri dan kuman yang ada di mana-mana itu bukan hanya sejenis tetapi bermacam-macam jenis, mulai dari “bakteri baik” (biasanya terdapat dalam sistem pencernaan) sampai bakteri penyebab penyakit.

Bakteri bisa berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara sederhana seperti menempel pada tangan manusia. Inilah yang menyebabkan wabah penyakit bakterial bisa mewabah dengan cepat.

Masalah penyebaran bakteri melalui tangan ini rupanya menjadi perhatian dua remaja asal Hong Kong. Sun Ming Wong dan King Pong Li, keduanya berusia 17 dan 18 tahun, adalah pelajar dari Tam Lee Lai Fun Memorial Secondary School di Tuen Mun, Tiongkok. Dua remaja ini menyadari bahwa berbagai benda yang permukaannya senantiasa tersentuh tangan manusia adalah salah satu penyebab penyebaran bakteri dan kuman sehingga manusia dapat terjangkit penyakit dengan mudah.

Mereka ingin membantu memecahkan masalah tersebut. Setelah melakukan penelitian sendiri, mereka mendapati pengetahuan bahwa kristal titanium dioksida adalah zat yang sangat ampuh membasi bakteri jika disinari oleh sinar ultraviolet (UV). Mereka kemudian mencoba menghaluskan kristal titanium dioksida, lalu melapiskannya ke permukaan gagang pintu.

Namun begitu, mereka kemudian sadar bahwa sinar ultraviolet yang dapat mengaktifkan sifat pembunuh bakteri titanium dikosida mereka diperoleh dari sinar matahari, yang tentunya banyak terdapat di luar ruangan. Padahal, tidak semua pintu bisa mendapat sinar matahari langsung. Pintu-pintu yang terdapat di dalam rumah atau ruangan, apalagi yang kurang cahaya matahari, akan kesulitan mendapat sinar ultraviolet.

Akhirnya, mereka merancang sebuah gagang pintu khusus yang terbuat dari bahan kaca bening. Permukaan tabung kaca tersebut dibaluri lapisan titanium dioksida. Pada ujung tabung kaca tersebut, mereka membuat dudukan untuk menempelkan gagan pintu ke daun pintu. Di dalam dudukan tersebut, mereka memasang lampu LED yang dapat memancarkan sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet ini menyinari tabung kaca dan mengaktifkan sifat antibakteri titanium dioksida di permukaan tabung kaca.

Lampu LED pada gagang pintu tersebut membutuhkan energi listrik maka mereka menyambungkan lampu LED tersebut pada sebuah perangkat generator listrik mini. Kotak generator tersebut memiliki lengan yang dihubungkan pada kusen pintu. Jika pintu dibuka atau ditutup, gerakan pintu terhadap kusen menggerakkan lengan generator. Energi gerak tersebut diubah menjadi energi listrik, dan menyalalah lampu LED pada gagang pintu pembunuh bakteri.

Perangkat gagang pintu ini telah diuji di laboratorium dan terbukti mampu membunuh 99, 8% bakteri dan kuman yang menempel padanya. Hebatnya lagi, jika berniat diproduksi, biaya yang diperlukan untuk satu unitnya hanya sekitar $13.

Dua anak ini telah membuat solusi cerdas terhadap masalah sehari-hari. Ini adalah contoh aplikasi sains yang praktis. Apabila teknologi gagang pintu ini akhirnya diproduksi massal, mungkin bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat luas. Bravo!

Tags

About The Author

Shafwan Nugraha 21
Novice

Shafwan Nugraha

A teacher, a forever student, a married gamer who struggle to divide time for play and waifu, a novice illustrator who love animations.

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel