Tradisi Unik Masyarakat Suku Osing Sambut Lebaran Tiba

26 Jun 2019 14:30 2025 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Ketika lebaran tiba masyarakat suku Osing di Kabupaten Banyuwangi menggelar  sejumlah tradisi unik menyambut bulan syawal yang penuh fitri .Tradisi unik yang digelar masyarakat suku Osing seperti : acara selamatan lebaran di  masyarakat suku Osing di Desa Kemiren,Kecamatan Glagah ,Kabupaten Banyuwangi. Tradisi unik masyarakat suku Osing  yang tak menarik saat lebaran tiba adalah  Barong Ider Bumi  .Tradisi lain kalah menarik saat sambut lebaran  adalah tradisi Gelar Pitu yang digelar masyarakat suku Osing di dusun Kopen Kidul, Desa Kampung Baru ,Kecamatan Glagah ,Banyuwangi . Tradisi gelar Pitu dimulai arak- arakan perangkat barong dan gunungan ketupat ke makam mbah Rasidin .Ritual Gelar pitu dimeriahkan beberapa kesenian khas suku Osing seperti: barong,kuntulan ,gandrung dan angklung .Tradisi Puter Kayun juga digelar masyarakat suku Osing dengan naik delman keliling kota dari Boyolangu sampai Pantai Watu Dodol sebagai ungkapan syukur .Ritual tari Seblang yang di hari lebaran ke -7 juga menjadi tradisi unik masyarakat suku Osing saat lebaran tiba berupa pagelaran kesenian khas suku Osing yaitu : tari Seblang.

Banyuwangi dikenal kaya akan seni tradisi  dan budayanya yang indah mempesona. Penduduk asli masyarakat  Banyuwangi sering disebut  Suku Osing. Suku Osing adalah: sebuah suku pedalaman didaerah kabupaten Banyuwangi yang  menjadi bagian dari sub suku dari suku Jawa. Suku Osing dikenal dengan ciri khas  tradisi  dan bahasanya yang unik kemudian menjadi ciri khas  Suku Osing. 

 

Bahasa Osing adalah bahasa  resmi yang digunakan oleh masyarakat suku  Osing dalam kegiatan sehari- hari. Suku Osing yang banyak dijumpai di wilayah Kecamatan Rogojompi, Sangon, Kabat, Giri, Glagah dan Kecamatan Kalipuro. Selain bahasa yang unik ternyata masyarakat suku Osing  juga memiliki  kebiasaan, ada istiadat dan tradisi unik saat menyambut bulan Idul Fitri atau bulan Syawal

 

Ketika lebaran atau Idul Fitri tiba masyarakat suku Osing menyambutnya dengan penuh suka cita dan penuh kegembiraan. Beragam rangkaian pentas  seni serta  budaya  yang unik dan menarik digelar oleh masyarakat suku Osing secara meriah menyambut hari lebaran   salah satunya adalah:acara selametan Lebaran. Acara Selametan lebaran digelar oleh  masyarakat suku  Osing  yang dipusatkan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur  Tradisi ritual selametan lebaran tersebut digelar oleh seluruh masyarakat suku Osing secara meriah. Ritual Selamatan lebaran digelar agar seluruh masyarakat suku Osing diberi keselamatan dan mendoakan para leluhur yang sudah meninggal. 

 

Menariknya tradisi selametan lebaran yang digelar masyarakat suku Osing dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok  berjumlah 10-20 orang dimana setiap kelompok mengunjungi bersama-sama dari rumah ke rumah  secara bergantian. Acara Selamatan Lebaran  yang menarik saat tiba acara  Anjang Sana . Saat acara Anjang Sana tiba disetiap rumah diharuskan menyediakan makanan beserta lauknya  makan yang disediakan. Uniknya jika anggota 20 orang, maka mereka akan bersantap sebanyak 20 kali kemudian sebelum menyantap hidangan yang disediakan tuan rumah ada rangkaian doa agar tuan rumat selamat,sehat dan banyak rejeki baru makan baik kerupuk, buah-buahan, ketupat lebaran, opor ayam atau kare ayam, sate hingga dendeng daging goreng.

   
Tradisi unik  yang lain digelar   masyarakat suku Osing ada di Desa Kemiren , Kecamatan Glagah , Kabupaten Banyuwangi , Jawa Timur adalah tradisi Barong Ider Bumi. Tradisi Barong Ider Bumi yakni tradisi  mengarak barong keliling desa diiringi nyanyian macapat yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan diadakan pada hari ke 2 setelah lebaran . Acara ini menjadi agenda tahunan rutin digelar secara swadaya masyarakat. Menariknya sebelum  Barong Ider Bumi   diarak keliling desa para sesepuh desa memainkan angklung dibalai desa sebagai tanda ritual barong ider bumi mulai digelar. Pawai barong Ider Bumi dimulai dengan menabur beras kuning dicampur uang receh yang  disebar disepanjang jalan  sejauh 3 KM dimeriah beragam aneka kesenian tradisional khas  suku Osing. Pawai barong Ider Bumi  diakhiri acara  makan-makan bersama masyarakat setempat yang digelar  disepanjang jalan desa.

 

Tradisi unik lain yang digelar masyarakat suku Osing   saat lebaran tiba yang tidak kalah menarik adalah :Tradisi Puter Kayun. Tradisi Puter Kayun dalam bahasa Osing berarti keliling gembira atau bertamasya berkeliling naik dokar dari Boyolangu sampai pantai watu dodol adalah bentuk ungkapan rasa syukur atas rejeki selama ramadhan hingga idul fitri.
    
Sementara itu, masyarakat suku  Osing  yang tinggal di Dusun Kopen kidul, Desa Kampung Baru, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi merayakan Idul Fitri menggelar acara tradisi Gelar Pitu  yang berarti menata ucapan dari buyut saridin yang telah memberikan tujuh wejangan kepada keturunannya yakni melaksanakan sedekah bumi dihalaman atau ditengah jalan dengan menggunakan pelepah pisah atau ancak.

 

Menariknya dalam tradisi gelar pitu semua perangkat barong dan mahkota atau omprok seblang serta gunungan ketupat diarak dan didoakan dimakam mbah Saridin yang diyakini sebagai pelopor pembabat hutan dijadikan perkampungan. Kegiatan ini bertujuan untuk menolak bala dan wujud syukur atas keamanan beserta rejeki. Tradisi gelar pitu diiringi musik berupa menabuh lesung dengan berirama yang dilakukan delapan perempuan  suku Osing.

 

Acara tradisi Gelar Pitu dimeriahkan berbagai pentas kesenian tradisional khas suku Osing seperti barong, kuntulan, gandrung dan angklung paglak. Tradisi gelar pitu berakhir  acara ritual arak-arakan gunungan ketupat berisi uang 1000 sampai 5000 keliling kampung saat bersamaan warga menyediakan masakan dalam ancak disepanjang jalan desa yang dilewati arak-arakan berakhir di mushola Dukuh Kopen kidul dan diperebutkan oleh warga setempat. Warga yang berhasil mengambil ketupat berisi uang dipercaya rejeki lancar selama  1 tahun sebaliknya mendapat ketupat kosong rejeki akan menurun.

 

Saat Hari raya idul fitri tiba  masyarakat  suku Osing juga menggelar beberapa pentas  kesenian tradisional khas suku Osing yakni :ritual seblang berupa pagelaran seni tari Seblang digelar hari 7 setelah lebaran sebagai ungkapan rasa syukur dan tolak bala agar desa tetap aman dan damai.

Tags

About The Author

Suryatiningsih 45
Ordinary

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel