Apakah Drama Perusakan Atribut Disusupi BIN ?

18 Dec 2018 17:01 1312 Hits 0 Comments
Perusakan bendera Demokrat di Pekanbaru

Drama perusakan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru dinyatakan selesai oleh Kepala  Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, pada Minggu (16/12) pagi di halaman Polda Riau.

Namun kembali panas setelah Menteri Kordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyebutkan perusakan atribut dilakukan oleh kader PDIP dan kader Partai Demokrat.

Dalam pernyataannya sangat jelas Wiranto menyalahkan dua partai yang berseteru yakni PDIP dan Demokrat.

Dalam hal ini, penulis menangkap pernyataan Wiranto membuat kegaduhan baru.

Jika kita telaah atas pernyataan tersebut, Wiranto menuduh ada skenario perusakan yang berasal dari kader partai PDIP maupun Partai Demokrat. Hanya saja, tidak atas perintah Partai bersangkutan.

 “Pelaku udah ditangkap. Mereka (Pelaku) terdiri tiga orang. Pelaku melakukan perusakan tidak atas perintah, tidak atas kebijakan pimpinan partai politik, tetapi karena ada unsur koordinasi tidak mematuhi aturan dan perintah. Mereka melakukan inisiatif untuk dapatkan pujian dan pahala, tetapi ternyata tindakannya salah. Ini Presiden sudah sangat menyesalkan ini. Saya pun sudah minta usut tuntas. Siapa pun pelakunya kita tindak secara hukum,"  kata Wiranto disaat gelar jumpa Pers beberapa waktu lalu.

Di dalam salah satu dialog tadi (Selasa, 18/12) pagi di Tivi One, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon pun angkat bicara atas tuduhan tersebut. Jansen membantah tuduhan Wiranto karena menurut dia kader Demokrat tidak akan pernah berbuat demikian.

“Kayak gak ada kerjaan aja. Kader di malam itu pada kumpul dan gak mungkin merusak atribut partai,” bantahnya.

Penulis menyimpulkan polemik atas pernyataan Wiranto ada unsur adu domba kepada dua partai ini.

Mengingat, PDIP dan Partai Demokrat sedang bersiap menghadapi pemilu. Jika kita masih ingat Pilpres 2014 lalu, Wiranto gagal terpilih menjadi Presiden. Dan partai Hanura tidak banyak mendapatkan kursi di Senayan karena tidak mencapai standar menuju DPR di kala itu.

Kini, Wiranto seolah-olah memvonis partai rivalnya di pilpres 2014 tersebut dengan perusakan baliho di Pekanbaru.

Wiranto merupakan rival dari Joko Widodo di pemilu Presiden 2014. Dan SBY juga rival Wiranto di karir militer.

Karena Ketua Umum Partai Demokrat ini memiliki karir melejit di era Abdurahman Wahid atau Gusdur.  

Kegaduhan ini tidak akan memanas jika dua partai besar ini tidak disalahkan dalam perusakan baliho dan bendera berlambangkan mercy tersebut. Karena sudah jelas, dari bukti yang didapatkan dari pelaku HS (22) warga Jalan Paus Pekanbaru ini menyebutkan atas perintah salah satu kader PDIP Pekanbaru dengan imbalan Rp150 ribu per orang.

Pelaku yang disebut HS sebanyak 35 orang. Tapi Pori menyebut tiga orang sudah diamankan. Sehingga menimbulkan tanda tanya besar, kemana sisa pelaku perusakan yang disebutkan HS ketika diintrogasi kader Demokrat malam dini hari kejadian. Apa kah dianggap tidak ada, atau dianggap DPO?

Sampai tulisan ini dibuat, penulis  belum mendapatkan jawabannya. Karena kasus ini penulis duga pihak intelijen (BIN) membekingi kasus ini untuk tidak dibesar-besarkan. Mengingat, PDIP merupakan partai penguasa.

Untuk diketahui bersama, diwaktu yang bersamaan. Presiden Jokowi bersama rombongan termasuk POLRI Tito Karnavian dan Kepala BIN Budi Gunawan hadir di Pekanbaru dengan beberapa agenda. Dimana, Partai Demokrat yang dihadiri SBY selaku Ketua Umum menghadiri diacara berbeda untuk kepentingan kepartaian. 

Tags

About The Author

Sandi Manua 23
Novice

Sandi Manua

Pemerhati sosial
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel