Kinikah Musim Terakhir Mourinho Di United?

28 Aug 2018 20:05 1104 Hits 0 Comments
Dengan apa yang dilakukan Mourinho sepanjang karir kepelatihannya di MU, apakah ini saatnya Mourinho untuk dilengserkan dari kursi kepelatihan United?

Dalam sepakbola, jelas harus ada yang menang atau yang kalah. Bukan hanya sebatas mencari satu kemenangan, namun juga mencari setiap kemenangan untuk mencapai tujuan utama mereka sesungguhnya, yaitu gelar juara. Biarpun mengalami satu kekalahan pada suatu pertandingan, bukan berarti sebuah kompetisi akan berakhir dengan hanya satu kekalahan saja. Pasti ada jalan atau peluang yang lebih hebat di pertandingan lain untuk mencapai kemenangan tersebut.

Untuk mencapai kemenangan tersebut, diperlukan mental, motivasi, kecerdasan taktik yang baik dari sebuah tim. Dan seorang pelatih adalah orang yang melakukan hal itu semua. Manajemen tim hanyalah sebatas perangkat tim untuk memfasilitasi tim tersebut agar mampu bermain maksimal. Sementara, pelatih adalah orang yang memompa daya juang pemain untuk bermain sebagaimana yang diinginkan.

Memang bila hanya mendapatkan satu kekalahan saja itu masih disebut wajar. Namun, bila tim tersebut tidak mampu meraih satu kemenangan pun atau gagal tampil konsisten, maka sosok pelatihlah yang akan bertanggung jawab untuk menanggung semua kesalahan tersebut. Meski manajemen tidak secara langsung terlibat dengan apa yang direncanakan pelatih kala bertanding, namun manajemen punya hak untuk memutuskan apa pelatih tersebut masih layak atau tidak untuk dipertahankan. Dan, pelatih juga punya hak untuk memutuskan apa dirinya akan bertahan, mengundurkan diri, atau diberhentikan oleh manajemen.

Seperti yang kita ketahui, Liga Inggris merupakan liga yang sangat kompetitif hingga saat ini. Perbedaan kualitas antara tim semenjana dengan tim besar tidak jauh berbeda, sehingga hal inilah yang membuat peta persaingan juara Liga Inggris menjadi sangat ketat. Walaupun memiliki nama besar sebagai tim terbaik atau tim bermaterikan pemain yang kualitasnya sudah diatas tim lain, bukan berarti tim tersebut akan mudah menjadi juara. Di Liga Inggris saja, banyak sekali tim hebat yang berhasil ditaklukkan oleh tim yang levelnya jauh dibawah mereka.

Musim ini, sudah banyak kejutan di Liga Inggris hingga pekan ke-3 ini. Yang terhangat yaitu tadi malam, dimana tim sebesar Manchester United justru dibuat hancur lebur oleh Tottenham di rumah mereka sendiri, Old Trafford dengan skor 0-3. Sebelum menghadapi Tottenham, United juga takluk dari tim sekelas Brighton di partai tandang dengan jumlah kebobolan yang sama pula, yaitu 3, namun mereka mampu membalas 2 gol untuk memperkecil kekalahan mereka.

Hasil ini benar-benar sangat mengecewakan, karena musim lalu The Red Devils berstatus sebagai runner-up Liga Inggris. Dua kekalahan yang mereka alami justru berbanding terbalik dengan pencapaian mereka dalam 3 pertandingan awal liga musim lalu, dimana mereka menyapu bersihnya dengan kemenangan. Hal ini yang membuat sebagian besar suporter merasa gerah dengan Jose Mourinho.

Taktik parkir bus yang Mourinho usung adalah sebabnya. Dimana, United seakan menjadi tim yang tidak punya nyali untuk bermain lepas di setiap pertandingan. Beberapa pemain yang didatangkan Mourinho pada bursa transfer pun bisa dibilang sebagai pembelian gagal. Mengapa?Karena pemain yang ia datangkan seakan tidak nyetel dengan strategi permainan Mou.

Contoh saja seperti Paul Pogba, dan Alexis Sanchez. Di timnas sendiri, permainan keduanya benar-benar berpengaruh pada timnas mereka masing-masing. Buktinya, Pogba mampu membuat Perancis menjadi juara dunia tahun ini, sementara Alexis menjadi top skor Chile. Namun, peran kedua pemain ini seakan melempem ketika berada dibawah kendali pelatih asal Portugal tersebut. Bila melihat contoh kebelakang, nama-nama seperti Kevin de Bruyne, dan Mohammed Salah merupakan pemain yang tidak berkembang ketika dilatih oleh Mourinho di Chelsea. Namun, setelah mereka dilepas, kedua pemain ini justru menjadi pemain yang sangat berpengaruh di tim mereka saat ini. De Bruyne tampil superior bersama City, dan Mohammed Salah muncul sebagai mesin gol baru di Eropa.

Lalu, dengan apa yang dilakukan Mourinho sepanjang karir kepelatihannya di MU, apakah ini saatnya Mourinho untuk dilengserkan dari kursi kepelatihan United?

Bila melihat rekam jejak kepelatihan Mourinho, paling lama dia melatih sebuah tim sepakbola yaitu selama 3 musim. Hal itu sejak Mourinho melatih Chelsea pada tahun 2005 hingga 2007. Setelah itu, Mourinho juga terus melatih sebuah tim hebat di Eropa selama 3 musim pula, seperti Inter Milan, Real Madrid, kemudian kembali ke Chelsea. Dan musim ini di United dia memainkan musim ke-3 nya bersama tim yang memiliki jumlah trofi Liga Inggris terbanyak dengan 20 trofi.

Melihat kembali jejak kepelatihannya, di musim ke-3 nya saat melatih sebuah tim, taktik Mourinho saat melatih di musim tersebut seakan sudah dibaca oleh tim lain. Sejak di Real Madrid, grafik permainan Madrid sendiri seakan menjadi sebuah roller coaster, dimana mereka tampil inkonsisten pada musim ke-3. Hasilnya adalah mereka gagal meraih satupun gelar di akhir musim. Berlanjut kala musim ke-3 di Chelsea tahun 2016. Kala itu Chelsea berstatus sebagai juara bertahan, seakan membuat tim-tim lain ingin sekali mengalahkan mereka. Ternyata, hal tersebut seakan dibuat mudah oleh tim-tim lain. Chelsea pada musim itu tampil buruk, bahkan mereka pernah berada 3 peringkat diatas zona degradasi. Hal ini juga yang membuat Chelsea akhirnya mengambil tindakan untuk memecatnya di tengah kompetisi.

Sebelum musim ini, musim lalu juga seakan kelabu bagi United. Dimana, mereka juga gagal sekalipun menjadi juara di kompetisi yang mereka ikuti. Peluang terbesar mereka yaitu Piala FA, sayangnya di final mereka takluk dari Chelsea. Dan ketika musim ini baru berjalan 3 pekan, United sudah mulai menunjukkan performa inkonsisten yang Mourinho alami ketika melatih 2 tim sebelumnya. Lalu, apakah performa inkonsisten tersebut akan terus berlanjut hingga akhir musim?Atau justru sebaliknya Mourinho mampu mematahkan kutukan dirinya sebagai pelatih '3 musiman'?Kita patut menunggu seperti apa reaksi Mourinho untuk mengatasi semua ini.

Tags

About The Author

Aldi Saepurahman-4 39
Ordinary

Aldi Saepurahman-4

My Coding My Adventure
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel