5 Hal Positif yang Terjadi Jika Harga Rokok Naik Menjadi Rp. 50.000

18 Aug 2016 22:21 6978 Hits 2 Comments Approved by Plimbi
Dengan kenaikan harga rokok, kasus kesehatan yang disebabkan oleh rokok akan berkurang

Saya bukan seorang perokok. Tetapi orang-orang dekat dan kerabat banyak yang merokok. Untungnya mereka cukup mengerti jika sedang bersama saya, mereka jarang merokok. Mereka cukup mengerti hal itu. 

Saya juga cukup mengerti pilihan mereka tentang merokok. Saya tidak melarang mereka, meski kadang saya sering menghimbau dengan baik agar mereka mau berhenti merokok. Bahkan, kadang saya mendoakan saudara paling dekat agar berhenti merokok. 

Tentu saja saya juga punya alasan. Utamanya kesehatan. Saya tidak mau saudara dekat saya terkena hal yang tidak diinginkan gara-gara merokok.

 Hanya saja, doa dan himbauan saya pada mereka belum terlaksana. Mungkin karena mereka sukar berhenti merokok meskipun ingin. Anda yang membaca artikel saya ini, sebagian mungkin merasakan hal yang sama. 

Berita baiknya, ada usulan dari sebuah lembag untuk menaikan harga rokok. Usulan tersebut diapresiasi pemerintah dengan kajian yang memungkinkan harga rokok menjadi naik.

Sesuatu yang sangat saya setujui, terlepas saya apakah merokok atau tidak. Jika rencana itu benar diterapkan, maka akan berpengaruh besar bagi para perokok di Indonesia yang jumlahnya sebenarnya cukup besar, baik laki-laki maupun perempuan. 

Kenaikan harga yang direncanakan adalah harga perbungkus menjadi Rp 50.000/bungkus. Saat ini (saat artikel ini dibuat), harga rokok hanya senilai Rp 20.000  atau dibawahnya perbungkus. Dengan harga yang cukup terjangkau tersebut, tidak heren jika banyak orang yang merokok, termasuk para pelajar yang menganggap harga tersebut cukup murah. 

Karena itu, kenaikan harga rokok akan berpengaruh besar bagi para dunia bisnis rokok, termasuk para perokok. pengaruh itu bisa positif bisa negatif.  Tapi, pada kesempatan ini, saya akan memberikan 5 hal positif jika harga rokok mejadi Rp 50.000/bungkus.

Berikut daftarnya!

1. Banyak yang Berhenti Merokok

Sudah disebutkan sebelumnya, jika harga rokok perbungkusnya saat ini tetap dipertahankan, maka jumlah perokok akan tetap stabil atau maah cenderung terus bertambah. Tapi jika harganya dinaikan, akan banyak orang yang tadinya kecanduan kini berhenti merokok.

Mereka (yang merokok) akan memaksakan diri untuk tidak merokok lagi.  Alasannya karena rokok sudah tidak terjangkau lagi. Sudah lebih mahal dibandingkan paket data paling murah. Alasan ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa lebih dari 70% orang akan berhenti merokok jika memang harga dinaikan. 

2.  Meningkatkan Pendapatan Negara 

Kenaikan harga rokok sudah pasti akan meningkatkan pajak dari rokok. Hal ini tentunya akan berimbas pada meningkatnya pendapatan negara. JIka ini terjadi, maka negara akan memiliki anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Misalnya untuk sektor kesehatan. 
Sedangkan peningkatan harga rokok dan cukai pun bisa meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan itu bisa digunakan untuk kesehatan.

3. Mengurangi Krisis Kesehatan 

Sudah bukan rahasia umum, jika merokok itu merusak kesehatan, terutama paru-paru. Informasi tentang efek buruk merokok juga sudah tertera di kemasan rokok. Jadi, aneh saja kalau para perokok tak tahu kalau rokok merusak kesehatan. 

Sudah banyak kan kasusnya, banyak yang sakit-sakitan karena rokok. Bahkan, ada kabar yang bikin kaget saya, yakni kasus kematian seseorang yang seorang perokok pasif. Perokok pasif biasanya mengacu pada orang yang sering berada di lingkungan orang yang merokok. Dan asap rokoknya malah masuk. 

Dengan kenaikan harga rokok, kasus kesehatan yang disebabkan oleh rokok akan berkurang. Hal ini tentnya cukup baik karena orang tentu saja akan lebih memilih sehat dibandingkan harus mengeluarkan 50 ribu hanya untuk sebungkus rusak yang merusak kesehatan. 

4. Bisa Berinvestasi

Jika memang harga rokok naik menjadi Rp 50.000/bungkus adalah para kosumen yang lebih irit Uang yang tadinya mereka ingin keluarkan, kini tidak bisa lantaran harga rokoknya yang mahal dan orang tersebut mulai mau berhenti. 

Efek dari hal ini adalah uang tersebut bisa disimpan atau diinvestasikan untuk hal lain atau membeli kebutuhan lain. Intinya, orang-orang tersebut sudah ogah beli rokok yang harganya mahal dan lebih memilh mengalokasikan dana untuk menabung di kemudian hari. Atau dananya bisa digunakan untuk investasi.

5. Penggunaan Vapor 

Saya yakin, akan ada orang yang cukup kesulitan untuk berhenti merokok. Karena itu, demi menghindari rokok yang sangat mahal,  ia ingin mencari pengganti rokok. Maka, ia bisa membeli Vapor atau rokok listrik.Efek baiknya, para produsen vapor atau rokok listrik akan memiliki omset yang meningkat karena banyak orang yang akan lebih memilih vapor dibandingkan tidak merokok sama sekali. 

Nah, itulah 5 hal positif jika harga rokok memang benar-benar naik dari harga normal saat ini. Selain efek positif, tentu saja ada juga sisi negatifnya. Misalnya, kemungkinan petani tembakau akan kasus hal ini yang kesulitan menjual panen tambakaunya. 

Oh yah pihak pemerintah sendiri, termasuk Bea Cukai, akan meninjau ulang soal kenaikan harga rokok ini. Tinjaun ulang ini akan mengacu pada kondisi ekonomi, permintaan rokok, dan perkembangan industri rokok

Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? Setuju atau Tidak? Mari tulis di komentar. 

Gambar cover via Pixabay

Tags Kesehatan

About The Author

Hilman 81
Professional

Hilman

Plimbi Guardian, Blogger yang suka kopi dan teknologi
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel