Setiap smartphone atau tablet, umumnya hadir dengan tombol ‘Home’ yang fungsinya sendiri adalah untuk membantu kembali ke home screen dengan hanya menggunakan satu langkah atau sentuhan saja.
Tombol ‘Home’ sendiri terdiri dari dua jenis yakni tombol ‘Home’ yang berupa tombol fisik yang terletak di bagian depan smartphone, serta tombol kapasitif yang letaknya sama namun tombolnya berupa tombol touchscreen.
Banyak produsen smartphone sekarang ini enggan menggunakan tombol fisik untuk smartphone buatannya dikarenakan tombol jenis ini biasanya mudah rusak jika dibandingkan dengan tombol kapasitif yang menyatu dengan layar.
Bagi konsumen yang mengalami kerusakan tombol ‘Home’ pada smartphone-nya, memang biasanya masalah tersebut dapat teratasi dengan melakukan servis ke tempat servis smartphone resmi atau yang tidak resmi.
Tapi tetap saja, waktu servis yang cukup lama serta biaya yang dikeluarkan untuk servis tersebut bukanlah hal yang lepas dari pertimbangan, khususnya bagi mereka yang smartphone-nya masih nyicil ataupun tidak punya smartphone cadangan.
Namun, di bawah ini ada 5 solusi sederhana bagi mereka yang memiliki smartphone dengan tombol ‘Home’ fisik yang rusak tapi belum bisa mengirim smartphone-nya ke tukang servis karena beberapa alasan.
Â
1. SoftKey Enabler
Adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan Anda untuk menambahkan tombol-tombol baru pada layar Anda. Tombol-tombol ini bersifat bersatu dengan layar yang artinya, tombol-tombol tersebut dapat diinput dengan menggunakan sentuhan dari jari kita.
Cara mengaktifkannya pun sangat mudah dimana Anda tinggal menekan tombol “Enable†pada smartphone Anda setelah Anda memasang aplikasi ini dan me-restart smartphone Anda. Untuk mematikannya pun Anda cukup menekan tombol merah bertuliskan “Disable.â€
Satu hal yang menjadi kekurangan aplikasi ini, SoftKey Enabler hanya dapat digunakan secara instan pada smartphone dengan sistem operasi Android Ice Cream Sandwich (ICS). Sedangkan untuk versi Android di atas itu, Anda harus melakukan root dulu terhadap smartphone Anda.
Â
2. Swipe Pad
Swipe Pad adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan Anda untuk membuat sebuah drawer atau wadah yang dapat memuat banyak aplikasi, shortcut, plugin dan juga widget.
Yang membedakannya, aplikasi ini dapat dimunculkan dimana saja dengan melakukan swipe pada pojokan layar. Sehingga disini, Anda tidak perlu kembali ke Home Screen hanya untuk menjalankan aplikasi tertentu.
Â
3. Apex Launcher
Apex Launcher adalah salah satu launcher dengan performa yang mulus dan pengaturan kustomisasi yang sangat kaya.
Salah satu fitur yang dimilikinya adalah fitur gestur yang memungkinkan penggunanya dapat menggunakan gesture tertentu untuk melakukan suatu aksi seperti kembali ke home screen, membuka MP3 player, membuka kontak, dan masih banyak lagi.
Â
4. Nova Launcher
Tidak jauh berbeda dengan Apex Launcher, Nova launcher adalah salah satu launcher yang cukup populer di kalangan para pengguna perangkat Android, khususnya smartphone dan tablet.
Kepopulerannya sendiri bukan tanpa sebab; aplikasi ini populer dikarenakan fitur-fiturnya yang kelewat banyak, walaupun untuk versi free versionÂ-nya sendiri.
Dengan menggunakan Nova Launcher, pengguna akan dapat dengan mudah kembali ke home screen hanya dengan melakukan swipe, pinch atau gestur-gestur lainnya yang dapat diatur sendiri seperti halnya pada Apex Launcher.
Â
5. Swipe Home Button
Menurut saya, aplikasi ini adalah yang terbaik sebagai solusi bagi mereka yang tombol ‘Home’ nya rusak.
Tanpa harus memasang launcher seperti yang sudah ditulis di atas, aplikasi ini memiliki banyak fungsi yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan berbagai aksi pada perangkat Androidnya hanya dengan melakukan swipe atau gestur-gestur lainnya.
Â
Kesimpulan
Itulah 5 solusi berupa aplikasi bagi Anda yang tombo ‘Home’-nya rusak. Walaupun secara umum kelima aplikasi tersebut dapat membantu mengatasi sedikit masalah tersebut. Saran saya, jadikanlah aplikasi-aplikasi tersebut sebagai solusi sementara saja.
Solusi permanennya ya tentu dengan segera memperbaiki tombol ‘Home’ tersebut. Karena jika tidak diperbaiki, ada kemungkinan kerusakan akan merambah ke bagian lainnya. Atau yang lebih pastinya adalah turunnya nilai jual dari smartphone yang rusak tersebut.
