Belajar Riset Kata Kunci Menggunakan Google Keyword Planner

15 Dec 2015 21:00 6397 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Jika Penulis Fiksi Menulis Tutorial

Pada artikel sebelumnya, Plimbi Editor telah memberikan Tutorial Cara Mudah Menemukan Topik Populer dengan 7 Layanan Google. Salah satu tool yang bisa digunakan adalah Google Keyword Planner.

Inilah yang akan kita akan bahas, yaitu penggunaan Google Keyword Planner sebagai sarana belajar riset kata kunci.

Eh, emangnya belajar riset kata kunci itu penting?

Penting jika kita ingin membangun sebuah blog atau minimal berencana untuk aktif menulis. Tidak sedikit (jika tidak ingin disebut banyak) blogger yang pada akhirnya kecewa setelah usaha dan jerih payahnya menulis konten orisinil dan berkualitas namun masih sepi pengunjung dan trafik blognya rendah hanya karena mereka mengabaikan riset kata kunci sebelumnya.

Kenapa harus belajar dulu, bukannya langsung praktek riset kata kunci?

Karena riset kata kunci akan memakan waktu dan mengikat secara terus-menerus untuk mendapatkan hasil maksimal dan tentu saja tidak cukup hanya menggunakan Google Keyword Planner saja.

Tutorial ini sengaja dibuat bagi mereka yang belum pernah menggunakan Google Keyword Planner sebelumnya, sehingga pembahasannya pun hanya sebatas introduksi dan dasar penggunaannya.

Adapun manfaat dan cara melakukan riset kata kunci (keyword research) secara lebih terperinci akan kita bahas nanti.

Jadi, setelah belajar riset kata kunci, trafik postingan saya akan meningkat dan akan berada di halaman utama hasil pencarian Google Search?

Tentu saja tidak seperti itu cara kerjanya, namun seperti itulah tujuan akhirnya. Riset kata kunci adalah salah satu proses dari rangkaian proses yang harus dilakukan blogger atau pemilik website dalam upaya mengoptimalkan blog atau websitenya.

Ada banyak faktor yang sangat mempengaruhi tingkat kepopuleran sebuah artikel terhadap pembaca (Human/Visitor) maupun mesin cari (Search Engine). Semoga author Plimbi lain yang lebih berpengalaman berkenan membagi ilmunya dan membuat artikel yang membahas tentang ini.

Baca juga Trik Membuat Artikel Cepat Terindex Google

Kalau begitu, apa manfaat belajar riset kata kunci dengan Google Keyword Planner sebelum menulis sebuah artikel?

Manfaat secara langsung mempelajari penggunaan Google Keyword Planner adalah untuk meneliti kata kunci yang sudah disiapkan dan menentukan kata kunci apa yang ingin digunakan.

Sederhananya, katakanlah kita mempunyai beberapa kata kunci terkait niche yang lebih spesifik di kepala kita, kemudian kita memeriksa tingkat persaingan setiap kata kunci lewat Google Keyword Planner. Secara tidak langsung kita telah melakukan upaya pencarian celah untuk memenangkan trafik dari niche yang akan kita angkat. Sehingga, kita akan mengetahui ini lho yang banyak dicari orang namun sedikit persaingannya kemudian mulai menentukan judul dan arah pembahasan.

Manfaat tidak langsungnya?

Bisa dikatakan bahwa pengetahuan penggunaan Google Keyword Planner adalah salah satu faktor penting dalam kegiatan riset kata kunci, sehingga ada baiknya jika kita mengenal apalagi bisa menguasai tool ini karena akan berguna di kemudian hari.

Kapan mulai belajarnya, nih?

Yuk, lanjut.

 

Google Keyword Planner

Pertama-tama, kita harus masuk ke halaman Google Keyword Planner dulu (ya iyalah, masa masuk halaman tetangga), caranya dengan mengetikkan Google Keyword Planner di search engine atau klik tautan ini → Google Keyword Planner.

Akan muncul tampilan seperti ini bagi pengguna pertama kali atau pengguna yang belum masuk atau mendaftar.

Belajar Riset Kata Kunci Menggunakan Google Keyword Planner

 

Saya belum punya akun AdWords / tidak memiliki akun Google / ingin menggunakan akun lain untuk masuk / ingin menggunakan alamat email lain selain gmail

Jangan khawatir, cukup klik salah satu dari tiga opsi pada gambar di atas dan ikuti petunjuk untuk membuat dan mengonfirmasi akun Google baru.

Baca juga: Langkah Mudah Membuat Akun Gmail

 

Prosesnya singkat dan mudah, data yang harus dimasukkan adalah alamat email, negara, zona waktu, dan mata uang.

Demi kelancaran proses pembuatan akun AdWords, hindari melakukan improvisasi dalam memasukkan data. Masukkan data yang valid dan sesuai daerah kita, yaitu Indonesia.

Klik "Simpan dan lanjutkan", kemudian kita akan diarahkan pada halaman selamat datang.

Klik "Alat" dan pilih "Perencana Kata Kunci".

 

Maka akan keluar tampilan seperti ini:

Pada halaman ini ada tiga pilihan langkah kita untuk memulai. Ketiga-tiganya mempunyai tujuan yang berbeda pula sesuai fungsinya.

 

A. Mencari kata kunci baru berdasarkan frasa, alamat web, atau kategori

Tool ini sangat bagus untuk membuat prediksi kata kunci baru. Namun perlu diingat, bahwa hasil penelusuran alat ini hanya akan berhubungan langsung dengan "benih kata kunci" yang kita semaikan pada kolom penelusuran.

Itu berarti tool ini tidak serta merta menciptakan kata kunci yang benar-benar baru, tetapi kata kunci yang berhubungan langsung dan masih perlu kita analisa. Itulah kenapa kita menggunakan frasa "benih kata kunci", karena tool ini diibaratkan lahan semai sehingga apapun yang tumbuh dari lahan semai itu adalah berdasarkan benih kata kunci dari kita.

Tampilan saat kita memilih Telusuri kata kunci baru menggunakan frasa, alamat web, atau kategori adalah sebagai berikut:

Nah, sekarang mari kita taburkan benih kata kunci berdasarkan niche yang sudah dipilih, hasil penelusuran berdasarkan isian pada kolom di atas.

Kolom Produk atau jasa. Inilah lahan semai benih kata kunci kita. Masukkan setidaknya 2-3 benih kata kunci yang ingin ditelusuri. Hindari memasukkan frasa yang terlalu luas. Misalnya tema kita inginkan adalah “kesehatan” dan niche yang lebih spesifik adalah “obat-obatan herbal”. Maka, benih kata kunci yang bisa kita taburkan di sini misalnya adalah frasa seperti “obat herbal diabetes”, “obat tradisional maag”, atau “obat alami kolesterol”.

Kolom Laman landasan. Kolom ini biasanya hanya digunakan bagi pengguna iklan layanan AdWords. Namun masih bisa dimanfaatkan dalam mencari kata kunci tertentu berdasarkan halaman atau artikel tertentu.

Kolom Kategori produk. Mengisi kolom ini akan mempersempit penelusuran kata kunci. Ada baiknya mengisi kolom ini hanya jika pada saat kita tidak bisa menemukan kata kunci yang diinginkan melalui dua kolom di atas. Atau kita bisa mengisinya tetapi mengosongkan kedua di atasnya.

Setelah mengisi salah satu atau bahkan ketiga kolom tersebut, kita akan menuju kolom pengisian berikutnya yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Keterangan Gambar

  1. Kolom Target Negara
  2. Kolom Target Bahasa
  3. Kolom Target Mesin Cari, dalam hal ini hanya tersedia Google dan mitra penelusuran.
  4. Kolom Pengecualian, berguna pagi pengguna AdWords yang iklannya tidak ingin mengandung kata yang dimasukkan pada kolom ini.
  5. Kolom Rentang tanggal, isi default kolom ini adalah data yang diambil dari 12 (dua belas) bulan terakhir, kita bisa menggantinya menurut bualan atau tanggal yang kita ingin pada kolom ini.
  6. Kolom Filter, terdiri dari empat sub filter yang fungsinya menyaring data berdasarkan keinginan kita. Keempat sub tersebut adalah filter penelusuran rata-rata bulanan, filter tawaran yang disarankan, filter pangsa tayangan iklan, dan filter persaingan.
  7. Kolom Opsi kata kunci, berisikan fitur untuk menghidupkan atau mematikan opsi penelusuran, 3 (tiga) opsi default dapat kita baca pada kolom ini dan kita bisa merubahnya.
  8. Kolom Kata kunci untuk disertakan, berfungsi untuk mempersempit hasil penelusuran dengan hanya menampilkan kata tambahan yang kita sertakan pada kolom ini.

Kedelapan kolom ini dapat dirubah pada halaman hasil penelusuran, rekomendasi penulis adalah hanya memasukkan data pada nomor 1 dan 2, karena nomor 4 sampai 8 berfungsi untuk mempersempit area penelusuran (nomor 3 sudah diisi dengan default=google).

Menurut hemat penulis, mempersempit hasil penelusuran akan berguna bagi pengguna AdWords. Namun sebaliknya, tujuan penggunaan Google Keyword Planner dalam riset kata kunci adalah mendapatkan data objektif sebanyak-banyak sebagai bahan riset, kemudian mempersempitnya dengan menggunakan metode dan tool yang lain.

Jika sudah selesai memasukkan data-data sesuai selera, klik “dapatkan ide”

 

B. Mencari tren dan volume penelusuran

Tool ini berguna hanya jika kita sudah mempunyai daftar panjang kata kunci dan ingin meneliti statistuk historis seperti volume penelusurannya dan mengelompokkan kata kunci tersebut menjadi group iklan, bukan untuk menciptakan kata kunci baru.

Ada dua opsi cara memasukkan daftar kata kunci kita. Opsi 1 adalah dengan menulisnya atau meng-copas-nya dari daftar yang sudah ada. Opsi 2 adalah dengan meng-upload file CSV yang berisi daftar kata kunci yang sudah kita kita buat sebelumnya.

Pengisian kolom penargetan dan rentang tanggal sama seperti pengisian pada langkah A di atas.

Jika sudah selesai memasukkan data-data sesuai selera, klik “dapatkan volume penelusuran”

 

C. Mencari kata kunci baru dengan memasukkan daftar kata kunci

Tool ini mengacak dan mengombinasikan grup kata kunci yang dimasukkan menjadi ratusan kombinasi kata kunci. Hanya mengombinasikan! Bukan mencari kata yang berhubungan apalagi membuat kata kunci baru.

Sebagian besar hasilnya tidak berguna bagi kita untuk melakukan riset meski kadang-kadang tool ini dapat memberikan kita informasi tertentu.

Alat ini sangat membantu untuk penelitian kata kunci berjenis e-commerce dengan mengidentifikasi hampir setiap kemungkinan kombinasi yang akan digunakan calon visitor untuk mencari produk atau jasa kita.

Ketika kita sudah selesai memasukkan data yang diinginkan, klik “Dapatkan volume penelusuran”. Tombol “Dapatkan perkiraan” yang berwarna biru digunakan untuk mengetahui jumlah harga perkiraan dan persaingan untuk pengguna AdWords.

 

Langkah mana yang akan kita gunakan untuk melakukan riset kata kunci?

Penulis merekomendasikan Langkah A

Selanjutnya apa?

Setelah mengenal cara memasukkan data ke Google Keyword Planner, kita akan belajar membaca hasil penelusuran Google Keyword Planner berdasarkan data yang kita masukkan pada ulasan berikut.

 

Menganilis Hasil Penelusuran Google Keyword Planner

Setelah kita memasukkan data dan melakukan klik pada “dapatkan ide” di langkah A, “dapatkan volume penelusuran” di langkah B dan langkah C, maka akan tampil halaman hasil penelusuran sebagai berikut:

 

Bagian-bagian yang diberi nomor adalah area yang kita akan melakukan interaksi di dalamnya.

  1. Area untuk melakukan penargetan dan filter atau penyempitan hasil penelusuran yang telah kita pelajari pada halaman sebelumnya.
  2. Menunjukkan kata kunci yang kita cari dan tombol untuk memodifikasi
  3. Grafik penelusuran rata-rata bulanan (default=12 bulan terakhir)
  4. Area deskripsi hasil penelusuran kata kunci. Fokus utama kita dalam proses pembacaan adalah pada area ini

 

Pembacaan deskripsi hasil penelusuran kata kunci

 

  1. Grup iklan menurut relevansi kata kunci
  2. Diagram penelusuran bulanan
  3. Penelusuran rata-rata bulanan
  4. Tingkat persaingan
  5. Tawaran yang disarankan

 

Ada dua jenis hasil penelusuran berdasarkan relevansi kata yang kita masukkan, yaitu pada tab ide grup iklan dan tab ide kata kunci. Berikut contoh hasil penelusuran dengan kata kunci "riset kata kunci"

Ide grup iklan memberikan hasil yang lebih beragam dan biasanya memiliki anak kata kunci yang akan ditampilkan saat kita mengarahkan kursor ke daftar grup tersebut.

 

Ide kata kunci akan menampilkan satu per satu kata kunci yang paling releven.

 

Jadi, jangan keliru dengan mengabaikan tab ide grup iklan, karena perbandingan informasi yang diberikan kedua tab akan berguna bagi kita.

Diagram penelusuran bulanan menampilkan jumlah penelusuran kata tersebut selama rentang waktu tertentu saat kita mengarahkan kursor ke simbol tersebut, sedangkan angka yang ditampilkan di sebelah kanan simbol tersebut adalah jumlah penelusuran rata-rata dalam rentang waktu tertentu (defaultnya satu tahun dan dapat dimodifikasi)

Tingkat persaingan dan tawaran yang disarankan biasanya digunakan oleh pengguna AdWords sebagai data acuan.

 

Jadi, kelompok mana atau kata kunci mana yang harus saya gunakan?

Ada banyak pertimbangan untuk memilih kata kunci mana yang kita anggap tepat. Menurut hemat penulis, pertimbangan ini sangat bergantung dari tujuan kita dalam meriset kata kunci, kita akan mendapatkan “formula yang tepat” seiring waktu dan pengalaman.

Tetapi, beberapa poin di bawah ini patut kita pertimbangkan dalam menyusun formula yang kita inginkan:

Tingkat pencarian calon visitor dan Tawaran yang disarankan.

Keduanya memang tidak berhubungan langsung. Untuk diketahui, tingkat pencarian calon visitor adalah angka pasti, sedangkan tawaran yang disarankan adalah saran dari google.

Kesamaan keduanya dalam mengambil pertimbangan adalah: Semakin tinggi angkanya, tentu saja semakin bagus.

Tingkat perkembangan pencarian kata kunci.

Kita bisa melihatnya dari grafik, meskipun tidak ada yang menjamin keakuratan prediksi, namun dari sini kita bisa memperkirakan jumlah pencarian pada bulan yang akan datang berdasarkan grafiknya untuk kemudian membandingkannya dengan yang lain.

Tingkat Persaingan.

Dalam bisnis, terdapat berbagai pandangan dan pernyataan terhadap kata “persaingan”. Mungkin sebagian orang merasa tertantang dan mungkin sebagian yang lain akan sebisa mungkin berusaha menghindarinya.

Berdasarkan tiga pertimbangan di atas akan menghasilkan formula yang kita rasa sesuai atau tepat. Misalnya, ini lho yang banyak dicari namun persaingannya rendah, ini lho yang sedikit dicari namun persaingannya rendah, ini lho yang bakal banyak dicari, ini lho yang persaingannya bakal tinggi di kemudian hari, dan sebagainya.

Adapun poin pertimbangan lain terhadap angka-angka yang diberikan Google Keyword Planner dan pengaplikasian Google Keyword Planner dalam riset kata kunci akan kita kupas tuntas pada pembahasan yang lainnya.

 

Kesimpulan, Saran, dan Rekomendasi

Pertama:

Pada dasarnya Google Keyword Planner adalah tool yang diciptakan untuk pengguna atau pengiklan di AdWords, sehingga banyak fitur yang tidak relevan dan tidak bisa kita gunakan dalam riset kata kunci.

Baca juga artikel ini: Perbedaan Google AdWords dan Google Adsense

Ini berarti kita menggunakan tool yang salah?

Ada banyak tool-tool lain dari yang gratis hingga berbayar sebagai alternatif lain dalam menunjang kegiatan riset kata kunci. Namun, jika mengingat database yang dimiliki google, kita bisa menyimpulkan bahwa inilah mesin cari terpopuler, terupdate, terbesar, dan “bisa dikonsumsi publik secara bebas” sehingga sangat tepat jika menggunakan tool yang disediakan google sebagai sumber database riset kata kunci yang kita lakukan.

Ingat, sebagai sumber saja. Itulah mengapa penulis menyebutkan pada halaman pertama bahwa penggunaan Google Keyword Planner hanyalah salah satu serangkaian proses dalam riset kata kunci yang sebenarnya.

Kedua:

Tidak sedikit (jika tidak ingin dikatakan banyak) anggapan bahwa proses riset kata kunci adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki daftar kata kunci yang menjadi trend saat ini atau kata kunci yang memiliki potensi pengunjung yang banyak
  2. Memasukkannya ke dalam Google Keyword Planner
  3. Menggunakan kata kunci yang dihasilkan Google Keyword Planner berdasarkan intensitas dan volume penelusuran
  4. Menunggu hasilnya (trafik pengunjung, hasil penjualan produk, popularitas, page rank, dan lain-lain)

Apakah proses ini salah?

Salah atau benar, yang ingin penulis tekankan adalah: Google Keyword Planner bukan tool dewa. Riset kata kunci yang sebenarnya bukanlah proses singkat.

Jadi, penggunaan Google Keyword Planner bukan langkah awal dalam melakukan riset kata kunci. Ini berarti ada yang benar-benar harus kita lakukan sebelum menggunakan Google Keyword Planner.

Apa itu?

Kita akan membahasnya nanti pada ulasan Niche Markets di Plimbi, tentu saja.

Ketiga:

Berikan komentar anda.

 

Sumber materi dan gambar: Google search, Google AdWords, Google Keyword Planner, Google support, BacklinkO.com

Tags Tutorial

About The Author

Tuhuk Ma'arit 52
Expert

Tuhuk Ma'arit

Bodoh, miskin, dan pemalas. Lahir di Kotabaru (Kalimantan Selatan) pada tanggal 30 Januari 1988. Menulis adalah hal yang biasa bagi saya, saya sudah melakukannya sejak Sekolah Dasar. Saya sudah terbiasa menyalin contekan PR, dihukum menulis di papan tulis, menulis absen dari jarak jauh ketika bolos (mungkin bisa disebut mengisi absen secara online), menulis cerpe'an sebelum ulangan, dan menulis surat cinta di tahun 90-an. Tetapi, menulis ide orisinil adalah hal baru yang akan saya kembangkan. Semoga, amin. Sekarang saya bekerja tetap sebagai pengangguran. Hobi saya yang bercita-cita memberi pekerjaan kepada sejuta rakyat Indonesia adalah bermalas-malasan. Jika istri saya tidak mengetahui akun ini, berarti status saya adalah masih single dan available. Eh?

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel