Mengapa Orang Batak Tidak Boleh Menikah Satu Marga?

29 Aug 2015 16:06 9115 Hits 0 Comments

Mengapa orang Batak tidak boleh menikah satu marga?

Mengapa agama melarang menikah dengan saudara sekandung (incest)?

Mengapa anak kembar pengantin (laki-laki dan perempuan)tidak boleh dipisahkan?

Kisah berikut ini berusaha untuk menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin pernah ditanyakan oleh segelintir orang

Seperti…………….

Mengapa orang Batak tidak boleh menikah satu marga?

Mengapa agama melarang menikah dengan saudara sekandung (incest)?

Mengapa anak kembar pengantin (laki-laki dan perempuan)tidak boleh dipisahkan?

Ikutilah Kisah berikut ini……….

JAKA dan DARA

Disebabkan kehidupan yang sangat miskin, seorang ibu yang baru saja melahirkan anak kembarnya (satu laki-laki dan satu perempuan) terpaksa menyerahkan anak lelakinya kepada orang lain. Jaka (nama si bayi laki-laki)akhirnya diasuh oleh seseorang di Jakarta sedangkan Dara (nama si bayi perempuan)tinggal bersama orang tuanya hingga dewasa.

Suatu hari tanpa disadari,Jaka dan Dara yang sudah menginjak dewasa saling bertemu dan saling berkenalan. Mereka saling akrab dan akhirnya jatuh cinta. Keduanya tidak menyadari kalau mereka saudara kembar. Walaupunpada akhirnya diberitahu oleh ibunya kalau mereka saudara kembar, tapi karena cinta telah bersemi di hati, apalagi Dara diketahui telah hamil dua bulan, maka pernikahan diantara keduanya tak dapat terelakkan…..

Dari sudut pandang genetika, pernikahan ini sangat berbahaya. Mengapa? Karena gen-gen yang terdapat pada manusia diciptakan saling berpasang-pasangan, satu berasal dari bapak dan satu berasal dari ibu. Jadi, kita mewarisi setengah jumlah gen dari bapak dan setengah dari ibu. Dalam beraksi, gen-gen tersebut dapat bersifat dominan ataupun resesif. Apabila gen dominan dari ayah bertemu dengan gen dominan dari ibu maka gen tersebut akan bersifat dominan pada anaknya (homozigot dominan). Apabila gen dominan dari salah satu orang tuanya bertemu dengan gen resesif dari salah satu orang tuanya, maka gen tersebut akan menjadi dominan pada si anak (heterozigot dominan). Sedangkan apabila gen resesif bertemu dengan gen resesif, maka akan terbentuk gen resesif yang disebut (homozigot resesif). Nah, gen-gen berbahaya yang biasanya dapat menimbulkan cacat bawaan,penyakit keturunan ataupun kematian adalah gen yang bersifat resesif. Jika gen resesif pada ayah bertemu gen resesif pada ibu maka gen tersebut akan menjadi domkinan resesif pada anaknya. Sedangkan kalau terjadi heterozigot dominan, hal itu tak akan terjadi karena tertutupi oleh yang dominan.

Lalu apa yang menyebabkan pernikahan diantara kerabat dekat bisa menyebabkan cacat bawaan? Pada kasus Jaka dan Dara, keduanya mempunyai gen-gen yang sama karena mereka kembar. Pada saat diturunkan pada anaknya, anak mereka akan mewarisi gen yang sama. Gen resesif yang mungkin tersembunyi diantara heterozigot milik keduanya kemungkinan akan beraksi dan inilah biang kerok terjadinya cacat bawaan. Pernikahan antara kerabat dekat menciptakan peluang untuk terbentuknya homozigot resesif sebagai biang keladi dari cacat bawaan atau penyakit keturunan.

Lain Jaka dan Dara, lain lagi yang di alami oleh Bejo. Bejo menikahi tiga orang kakak beradik dalam satu keluarga. Tapi dari pernikahan ini tak ada seorangpun istrinya yang melahirkan dengan bayi cacat, Mengapa? Karena walaupun kekerabatan diantara ketiga istrinya sangat dekat tetapi Bejo sendiri tidak memiliki hubungan daraha dengan ketiga istrinya tersebut sehingga kemungkinan terbentuknya homozigot resesif sangat kecil sekali.

Lantas bagaimana dengan pernikahan berikut ini……

Anto (30 tahun) menikah dengan Susi (40 tahun). Karena pada akhirnya mereka menjalin hubungan kekerabatan, entah bagaimana adik Anto yang bernama Deni (23 tahun) naksir dengan anak Susi yang paling tua bernama Desi (18 tahun) sedangkan Susi sendiri masih memiliki 5 orang anak lagi dari perkawinan sebelumnya. Karena memang cinta keduanya tak dapat terbendung lagi, maka keduanya akhirnya melangsungkan pernikahan.

Yang pasti peluang terbentuknya homozigot resesif sangat kecil sekali karena mereka tak sedarah. Tapi yang menjadi permasalahan adalah hubungan kekerabatan diantara mereka. Anto harus dipanggil apa oleh Desi? Papa atau Abang? Sedangkan Anto juga bingung mau bilang apa ke Desi, Anak atau adik? Begitu juga Deni harus manggil apa ke Susi? Mama atau Kakak?

Hah…. Cinta itu memang gila………..

 

Tags

About The Author

aurora azzura 32
Ordinary

aurora azzura

Founder Aura Publisher Pen Club Founder Para Pembawa Cahaya Pemilik Blog auroraazzura.wordpress.com
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel